BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

4/27/11

Misteri Jejak Kaki Setan Devon

Pada tanggal 5 Maret 2009, Jill
Wade dari Devon, Inggris,
dikejutkan dengan adanya jejak-jejak misterius di atas salju di kebun
belakang rumahnya. Jejak-jejak ini
mengingatkannya kepada sebuah misteri yang terjadi lebih dari 150
tahun yang lalu.

Jill yang telah berusia 76 tahun
berkata:

"Aku melihat ke kebun belakang
rumahku dan sangat terkejut. Aku
benar-benar tidak bisa
mempercayainya. Jejak-jejak kaki itu
berbentuk kuku belah dan tidak ada
jejak lain di atas salju."
Penemuan Jill segera menarik
perhatian Centre for Fortean
Zoology (CFZ), sebuah organisasi
Cryptozoology, yang segera mengirim
tim untuk memeriksa jejak-jejak
tersebut.Jika mereka berhasil memecahkan
misteri ini, mungkin mereka juga akan
memecahkan misteri serupa yang
telah berusia lebih dari 150 tahun,
yaitu misteri jejak-jejak kaki setan
Devon.
Mari kita flashback 156 tahun
ke belakang.
Pada tanggal 8 Februari 1855,
salju tebal turun di Devon selatan
selama seharian. Hujan salju itu
baru berhenti kira-kira pada tengah
malam dan saat itu para penduduk
Devon sudah lelap dalam tidurnya. Namun, sesuatu sedang terjadi di
luar.
Pagi harinya, para penduduk mulai
bersiap untuk melakukan aktivitasnya.
Tiba-tiba mereka melihat ada sesuatu
yang tidak biasa di atas permukaan
salju. Mereka menemukan jejak-
jejak aneh!
Jejak-jejak itu memiliki pola seperti
kuku belah. Saksi lain
mendeskripsikan bentuknya seperti
huruf U atau seperti tapal kuda.
Ukuran panjangnya adalah 4 cm
hingga 6,25 cm dan jarak antara jejak kaki sekitar 20 cm.
Tidak ada jejak lain di permukaan
salju. Hebatnya, jejak-jejak
tersebut terlihat hingga 160 km
jauhnya dari Exmouth hingga
Topsham.
Apa yang lebih membingungkan
adalah letak jejak-jejak tersebut.
Pada beberapa lokasi, jejak-jejak
tersebut terlihat menghampiri pintu
rumah penduduk, namun kembali
menjauh. Di tempat lain, jejak tersebut terlihat di atap rumah.
Lalu, ada juga jejak yang terlihat
menghadap sebuah tembok setinggi 4
meter dan muncul di sisi lain dari
tembok, seakan-akan mahkluk
tersebut berjalan menembus tembok.
Di sungai Exe, jejak tersebut terlihat
pada dua sisinya, entahkah makhluk
itu menyeberangi sungai tersebut atau
ada dua makhluk yang berjalan di
kedua sisi sungai.
Makhluk apakah yang telah
menciptakan jejak-jejak
tersebut?
Setelah pagi itu, berita mengenai
fenomena jejak kaki misterius telah
menyebar hingga ke luar Devon.
Harian Times of London
mendeskripsikan jejak tersebut
sebagai berikut:
"Jejak itu lebih mirip makhluk yang
berjalan dengan dua kaki dibanding
makhluk yang berjalan dengan empat
kaki dengan jarak antara jejak
sekitar 8 inci. Kesan yang bisa
ditangkap dari jejak tersebut adalah mirip dengan sepatu keledai."
Jika yang bertanggung jawab atas
jejak tersebut adalah seekor hewan,
maka para penduduk tidak pernah
tahu hewan yang bisa meninggalkan
jejak seperti itu. Jadi, rumor pun
beredar.
Devon disebut-sebut
kedatangan makhluk misterius
yang tidak dikenal!
Karena faktor ini, beberapa pemuka
agama menduga kalau jejak kaki
tersebut ditinggalkan oleh setan yang
sedang berkeliaran mencari para
pendosa. Ide ini tentu saja ditolak
oleh banyak orang. Namun dugaan ini memberikan nama untuk fenomena
ini, yaitu Jejak-jejak kaki setan
Devon.
Ketika mendengar istilah jejak-jejak
kaki setan, jangan membayangkan
kalau jejak-jejak tersebut berukuran
raksasa. Ukuran panjangnya hanya
4-6 cm sehingga cukup masuk akal
jika kita beranggapan jejak ini diciptakan oleh hewan.
Dan itulah yang segera dilakukan
oleh beberapa orang yang menolak
teori jejak setan. Mereka bergegas
memberikan dugaan yang lebih
rasional.
Misalnya Pendeta G.M
Musgrave yang kemudian segera
mengirim surat kepada harian
Illustrated London news untuk
memberitahukan mengenai adanya
dua ekor kanguru yang terlepas dari kebun binatang pribadi milik Mr.
Fische di Sidmouth.
Tetapi kalau memang ada kanguru
yang terlepas, mengapa dua hewan ini
tidak terlihat oleh penduduk desa?
Bahkan tidak ada kepastian lebih
lanjut apakah benar-benar ada
kanguru yang terlepas atau tidak sehingga berita itu kemudian hanya
dianggap sebagai rumor.
Sir Richard Owen, seorang ahli
biologi kenamaan, percaya kalau jejak
itu ditinggalkan oleh seekor Badger
(Hewan sejenis Musang) yang
berkeliaran di desa untuk mencari
makan. Menurutnya, jejak yang aneh itu tercipta karena kebiasaan
hewan itu menaruh kaki belakangnya
ke jejak yang dibuat oleh kaki depan.
Namun, Sir Owen tidak pernah
secara langsung mengobservasi jejak
tersebut dan mendasarkan teorinya
hanya pada deskripsi para saksi.
Dan memang, teorinya tidak terbukti.
Selain Badger, ada yang
menyebutkan racoon, keledai, tikus,
berang-berang ataupun hewan
lainnya. Sayangnya, tidak ada
satupun diantara hewan tersebut
memiliki jejak kaki yang serupa dengan jejak kaki Devon.
Sebagian lain percaya kalau jejak-
jejak kaki tersebut dibuat oleh
seorang iseng yang mungkin ingin
menciptakan kehebohan. Namun
teori ini memiliki kelemahan. Jika
memang jejak itu dibuat oleh orang yang iseng, mengapa tidak terlihat
adanya jejak lainnya di atas salju?
Bagaimana bisa jejak tersebut
terlihat hingga 160 km? Dan jika
memang orang itu hendak
menciptakan kehebohan, mengapa ia
tidak menciptakan jejak kaki yang
lebih besar dan lebih mengerikan seperti jejak harimau?
Jadi, misteri ini tetap tidak
terpecahkan. Usaha untuk
memberikan penjelasan rasional atas
peristiwa ini berlangsung hingga abad
20 ketika sejumlah penulis modern
mencoba untuk menawarkan alternatif penjelasan.
Misalnya, pada tahun 1985, terbit
sebuah buku berjudul "The Devil's
Footprints: The Great Devon
Mystery as it was reported in the
newspapaer of 1855" yang ditulis oleh
Geoffrey Household.
Dalam bukunya, ia mengajukan teori
kalau jejak-jejak aneh tersebut
mungkin telah diciptakan oleh sebuah
balon eksperimen. Ia mengaku
mendapatkan informasi kalau sebuah
balon telah terlepas tanpa sengaja dari galangan kapal Devonport.
Balon itu terikat dengan sebuah tali
yang menggantung dengan besi di
ujungnya. Besi inilah yang
dianggapnya telah membuat jejak-
jejak misterius tersebut.
Sumber Household adalah seorang
pria lokal bernama Major Carter
yang mengetahui hal ini dari kakeknya
yang bekerja di galangan kapal itu.
Menurutnya, pada waktu itu,
informasi ini dirahasiakan karena balon itu juga merusak beberapa
rumah kaca dan jendela rumah
penduduk sebelum akhirnya jatuh di
Honiton.
Tetapi, pertanyaannya adalah,
bagaimana mungkin sebuah balon bisa
menciptakan jejak yang konsisten
dengan jarak 8 inci (20 cm) atau
jejak yang sampai ke pintu rumah
penduduk dan kembali? Apakah balon itu memiliki kecerdasan artifisial
yang membuatnya bisa berpikir?
Penulis lain, Mike Dash, yang
menulis sebuah artikel mengenai jejak
setan Devon di Fortean Studies,
percaya kalau jejak tersebut
ditinggalkan oleh hewan pengerat
yang melompat seperti tikus hutan.
Tidak heran kalau jejak-jejak ini juga
bisa ditemui di atap rumah.
Menurutnya, jejak yang ditinggalkan
oleh lompatan tikus sangat mirip
dengan jejak hewan berkuku belah
karena pergerakan otot kakinya ketika melompat.
Teori ini bukan sesuatu yang baru
karena memang sudah sering
disinggung sebelumnya. Namun,
sekali lagi, tidak ada hewan pengerat
yang diketahui memiliki jejak seperti
itu.
Penulis lain, seperti Joe Nickell
yang skeptis, lebih percaya kalau
kisah ini hanyalah sebuah hoax.
menurutnya, bagaimana mungkin
jejak itu bisa mencapai 160 km?
Apakah ada penduduk yang mengikuti jejak tersebut hingga 160
km pada hari itu?
Cukup masuk akal. Namun,
dokumentasi mengenai peristiwa ini
cukup lengkap sehingga jika kisah ini
sebuah hoax, maka pastilah hoax
tersebut diciptakan oleh media yang
terbit pada tahun itu. Tetapi pandangan ini pun tidak didasarkan
atas bukti yang kuat.
Pandangan lain yang mirip dengan
Joe adalah jejak ini tercipta akibat
histeria massa. Mungkin para
penduduk telah melihat jejak-jejak
hewan yang beragam dan
menganggapnya sebagai jejak yang sama.
Joe juga beranggapan seperti itu.
Menurutnya, deskripsi saksi yang
berbeda-beda membuat kemungkinan
ini menjadi lebih kuat.
Tentu saja teori ini adalah jalan
keluar yang paling gampang. Namun,
bagi peneliti lain, misteri ini menarik
karena mungkin ada makhluk cryptid
yang hidup di Devon.
Selain itu, walaupun kasus Devon
adalah yang paling terkenal, misteri
sejenis ini ternyata juga pernah
disinggung dalam beberapa catatan
sejarah lainnya.
Salah satu penulis yang pernah
menyinggungnya adalah Ralph of
Coggeshall, seorang penulis yang
hidup pada abad ke-13. Dalam
tulisannya, Ralph menceritakan
mengenai sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 Juli 1205
dimana jejak-jejak kaki misterius
muncul setelah terjadi badai.
Lalu, Kapten Sir James Clark
Ross, komandan kapal yang pernah
menjelajah kutub selatan. Ia juga
menceritakan peristiwa yang serupa.
Pada Mei 1840, kapal mereka
mendarat di pulau Kerguelen dan
menemukan adanya jejak-jejak
misterius di salju tanpa melihat
adanya hewan yang
bertanggungjawab atas jejak-jejak tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul
"Voyage of Discovery and
Research in the Southern and
Antarctic Regions", Kapten Ross
menulis:
"Kami tidak melihat satu pun hewan
darat. Dan kami menemukan jejak
yang mirip dengan jejak keledai yang
ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh
Letnan Bird.
Jejak itu dideskripsikan oleh Dr.
Robertson sebagai jejak yang
berukuran lebar 3 inci dengan
kedalaman sekitar 2,5 inci. Jejak itu
juga memiliki tekanan di masing-masing
sisi dan bentuknya terlihat seperti tapal kuda.
Sangat tidak mungkin kalau hewan
itu berasal dari kapal yang
terdampar. Mereka mengikuti jejak
itu selama beberapa jauh dengan
harapan melihat hewan yang
menciptakannya, namun tidak menemukan apa-apa hingga sampai
ke daratan berbatu yang tidak
bersalju."
Mungkin peristiwa-peristiwa yang
disinggung Coggeshall dan Kapten
Ross tidak ada hubungannya dengan
peristiwa Devon. Namun jika
sebuah fenomena misterius terjadi
beberapa kali, maka ada sesuatu yang perlu diselidiki.
Karena itu, ketika Jill Wade
menemukan jejak-jejak misterius di
kebun belakang rumahnya,
antusiasme segera menjalar diantara
para cryptozoologyst.
Kali ini, mereka memiliki tempat
kejadian perkara dengan jejak yang
masih terlihat, mereka memiliki foto
jejak tersebut dan mereka bisa
memikirkan ulang misteri ini dengan
mengacu kepada ilmu pengetahuan modern sambil berharap
memecahkannya.
Jejak yang ditemukan Jill memiliki
panjang 13 cm dan jarak antara
jejak sekitar 28 sampai 43 cm.
Ukuran ini tidak sesuai dengan jejak
hewan yang dikenal saat ini.
Tetapi Jonathan Downes dari
CFZ optimis kalau misteri ini akan
terpecahkan. Ia dan timnya sedang
meneliti kemungkinan kalau jejak itu
diciptakan oleh seekor kelinci yang
cacat.
Ia juga berharap kalau misteri yang
terjadi 156 tahun lalu ikut
terpecahkan. Mengenai Jejak di
kebun belakang Jill, Downes berkata:
"Apakah aku percaya kalau setan
telah datang dari lubang neraka dan
berkeliaran di sebuah kebun di utara
Devon? Tentu saja tidak.
Jika kamu bertanya apakah ada hal-
hal yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu
pengetahuan modern, maka
jawabannya adalah ya.
Namun pengetahuan manusia selalu
berkembang dan aku percaya kalau
sesuatu yang saat ini dikategorikan
sebagai fenomena paranormal, suatu
hari nanti akan dapat dijelaskan oleh
ilmu pengetahuan."
Apakah jejak kaki di kebun belakang
rumah Jill memiliki hubungan dengan
jejak kaki setan Devon tidak
diketahui dengan jelas. Namun kita
berharap penelitian CFZ akan
membawa sedikit titik terang, paling tidak alternatif kemungkinan yang
baru.

0 comments: